4DX for Discipline 3 - Keep A Compelling Scoreboard
Kita sering melihat anak-anak bermain bulu tangkis atau bola basket di jalanan. Awalnya, mereka bermain biasa. Namun, ketika mereka sepakat untuk mulai menghitung skornya, permainan mereka jadi berbeda. Apalagi kalau ada yang mengatakan, ”Hei, yang kalah harus traktir yang menang ya!” Nah, saat itu mereka mulai bermain dengan taktik dan strategi. Segenap pikiran dan energi difokuskan untuk memenangkan permainan. Jadi, mereka bermain dengan cara berbeda dengan ketika mereka mulai tanpa adanya penghitungan skor. nSama halnya ketika Anda masuk lapangan sepak bola Gelora Bung Karno untuk menyaksikan pertandingan yang sedang berlangsung. Apa yang pertama kali Anda perhatikan? Jawabannya, pasti papan skor yang terpampang di dalam stadion. Anda ingin mengetahui berapa skor pertandingan saat itu.
Jadi, inilah yang menjadi tujuan dasar dari disiplin ketiga, yakni Keep A Compelling Scoreboard. Seperti yang diungkapkan oleh Jim Stuart, konsultan senior FranklinCovey, ” The fundamental purpose of a scoreboard is to motivate the players to win.” Dalam praktek dunia profesional, baik di tingkat tim maupun di tingkat organisasi, hal ini juga berlaku. Compelling scoreboard adalah sebuah catatan skor yang bisa memotivasi dan menggugah tim untuk menang. Scoreboard akan mengarahkan perencanaan dan perbaikan tindakan tim supaya WIGs ( wildly important goals) dapat dicapai. Paradigma lama mengatakan: semua orang tahu sejauh mana kita melakukan sesuatu untuk tujuan kita. Paradigma baru mengatakan: kita hanya serius terhadap tujuan kalau kita mulai membuat scoreboard.
Guna memotivasi tim untuk menang, ada dua hal yang perlu dilakukan secara konsisten. Pertama, membuat scoreboard yang benar-benar mengikat dan memberi semangat kepada semua anggota tim untuk mencapainya. Kedua, melakukan update scoreboard secara teratur. Ada lima ciri scoreboard yang baik, yang dapat kita jadikan pedoman dalam membuat compelling scoreboard. Pertama, Motivating. Jika kita menang, dapatkah kita mengatakan di mana kita sekarang dan ke mana kita seharusnya? Kedua, Simple. Dalam waktu lima detik, kita mengatakan bahwa kita menang atau kalah? Ketiga, Updateable. Dapatkah kita memperbarui skor dengan mudah? Keempat, Complete. Dapatkah kita melihat baik lead measure maupun lag measure? Kelima, Accessible. Dapatkah semua tim melihat skor dengan mudah dan kapan pun? Prinsip ketiga ini adalah pusat dari implementasi disiplin pertama dan kedua, karena kita akan selalu berpedoman kepada scoreboard ketika melakukan eksekusi.
Salam,
Rahmatullah Soelaiman
Sumber : Warta Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment