Monday, February 25, 2013

4DX Disiplin Eksekusi - 4


4DX for Discipline 4 - Create A Cadence of Accountability

Esensi dalam menciptakan budaya eksekusi ada pada disiplin keempat. Disiplin pertama, kedua, dan ketiga menjadi tidak berarti jika tidak ada disiplin keempat. Dalam disiplin keempat ini terletak praktek, frekuensi, dan pertanggungjawaban aktivitas yang menggerakkan scoreboard. Paradigma lama mengatakan: kita tinggal melaksanakannya! Paradigma baru mengatakan:  eksekusi akan gagal tanpa perencanaan yang saksama dan tanggung jawab tim. Cadence of accountability merupakan suatu siklus merencanakan dan pertanggungjawaban yang berulang dalam mencapai tujuan. Setiap orang bertanggung jawab atas aktivitas yang telah direncanakan secara mingguan untuk eksekusi pencapaian WIGs secara terus-menerus. Untuk itu, ada dua hal yang dilakukan secara konsisten. Pertama, memaksimalkan alokasi waktu untuk pencapaian WIGs.  Kedua, mengadakan WIGs session secara mingguan.

Memaksimalkan Alokasi Waktu yang Digunakan pada WIGs
Setiap orang bekerja dalam salah satu dari empat kuadran berdasarkan urgensi dan kepentingan tugas. Untuk itu, maksimalkan waktu pada kuadran I (penting dan mendesak), artinya kita bekerja dengan perencanaan yang baik dan teratur. Dan, kita mengurangi bekerja dalam kuadran II (penting, tapi tidak mendesak) serta menghilangkan aktivitas dalam kuadran III (tidak penting, tapi mendesak), apalagi kuadran IV (tidak penting dan tidak mendesak). Untuk melakukan semua itu, perlu adanya Work Compass, yakni suatu alat yang dapat digunakan untuk mendefinisikan sasaran dan tugas-tugas setiap minggu yang harus kita selesaikan guna menggerakkan  scoreboard

Mengadakan WIGs Session

WIGs session mingguan menghasilkan   cadence of accountability  karena sesi tersebut diadakan setiap minggu dan mempunyai tiga tujuan:
  1. Account, yakni untuk melihat akuntabilitas kinerja pada komitmen individu dan tim dari minggu sebelumnya.
  2. Review scoreboard, yakni untuk memeriksa kembali catatan skor guna mengetahui apakah kita menang atau tidak. Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kesuksesan dan kegagalan yang kita alami.
  3. Plan, yakni untuk merencanakan bagaimana memperbaiki skor pada  minggu mendatang dan membuat perencanaan/komitmen yang baru serta koordinasi dengan yang lain terkait aktivitas yang akan dilakukan dengan clear the path.


WIGs session bukanlah rapat regular para staf. Sesi ini sangat difokuskan pada rapat perencanaan dan akuntabilitas untuk tim. Peserta bisa menjadi anggota dari satu tim kerja, tim yang berbeda fungsi, atau orang-orang yang semuanya bekerja ke arah pembuatan hasil. Jadi, kesimpulannya, 4 Disciplines of Execution (4DX) mengajarkan bagaimana kita mengeksekusi strategi yang telah kita buat, fokus terhadap WIGs yang sudah kita pilih dan dicapai dengan bertindak berdasarkan  lead measure, serta memiliki scoreboard yang menggugah anggota tim untuk menang. Dan, terakhir adalah setiap anggota tim melakukan perencanaan dengan mengadakan WIGs session sebagai pertanggungjawaban terhadap semua aktivitas yang sudah dan yang akan dilakukan. Mudah-mudahan dengan implementasi 4DX ini kita dapat membangun budaya eksekusi dalam tim dan organisasi, sehingga sasaran utama (WIGs) yang telah ditetapkan dapat tercapai dan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja organisasi secara berkesinambungan.

Salam,
Rahmatullah Soelaiman
Sumber : Warta Ekonomi

0 komentar:

Post a Comment